PELATIHAN PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN KELOMPOK TANI LOHJINAWI DLINGO
Administrator 23 Maret 2018 12:28:22 WIB
DLINGOWORO (23/3) - Kelompok tani “ LOHJINAWI “ Dusun Dlingo II Desa Dlingo mengadakan pelatihan pengolahan hasil perkebunan yang dilaksanakan pada hari Jum’at 23 Maret 2018 pukul 10.00 wib –selesai di Rumah Bapak Agus Triyatno selaku ketua kelompok. Adapun banyaknya peserta yang mengikuti pelatihan yaitu seluruh anggota kelompok tani yang berjumlah 22 anggota.
Dalam pelatihan ini dihadiri dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, serta Koordinator Penyuluh Kecamatan Dlingo dan Gapoktan Desa Dlingo.
Adapun manfaat yang bisa didapat dengan melakukan pengolahan pasca panen ini adalah sebagai berikut:
- Memperpanjang waktu dan jumlah persediaan pangan
Bahan mentah yang diawetkan tentu dapat disimpan lama, oleh karena itu dapat menjadi cadangan bahan pangan untuk kedepannya jika terjadi kriris bahan pengan mentah. contohnya ikan asin.
- Memudahkan penyimpanan dan distribusi
Semua bahan pangan yang diolah dapat dengan mudah disimpan dan dikirim ke daerah lain. Manfaatnya, bahan pangan kita tidak akan busuk sebelum sampai di tujuan. contohnya makanan kalengan.
- Meningkatkan nilai tambah ekonomis dan nilai tambah sosial
Bandingkan, lebih mahal mana ketika kamu membeli sayur di supermarket dengan pasar tradisional? tentu lebih mahal di supermarket, padahal sayurnya sama. Namun, dapat dilihat bahwa sayur disupermarket rata rata diberi sentuhan plastik warp dan diletakkan di lemari pendingin sehingga sayur akan terlihat segar, selain itu sayur syur tersebut juga dipisah berdasarkan ukuran maupun warna sehingga memudahkan pembeli. Di banyak pasar tradisional, hal itu tidak berlaku. Padahal, sedikit sentuhan dapat meningkatkan nilai jual yang begitu tinggi. contohnya pemberian kemasan pada produk. Selain itu, juga dapat menambah nilai sosial, yaitu ketersediaan lowongan pekerjaan.
- Memperoleh produk hasil pertanianyang menarik dari segi tampilan, rasa, dan sifat fisik.
- Mengurangi tingkat kerugian
Hal ini jelas. Misalkan saja, tomat yang harganya jatuh dipasaran karena panen besar besaran dapat sangat merugaikan, tapi jika tomat tersebut diolah jadi saus tomat, maka tidak ada kata rugi. Oleh karena itu, kita juga harus dibekali ketrampilan mengolah bahan pangan ini.
- Tersedianya limbah yang mungkin masih dapat digunakan untuk memproduksi bahan lain
Ada banyak sekali contohnya, salah satunya adalah limbah hasil pertanian dapat dijadikan pupuk kompos.
- Mendorong tambahnya industri non pertanian yang menunjang industri pertanian dan industri lainnya
Dengan melakukan pengolahan pasca panen, kita membutuhkan alat yang tentunya banyak sekali alat tersebut bukan dari industri pertanian.
- Mengurangi pencemaran lingkungan
Bahan pangan mentah yang diolah dengan benar, akan menekan porsi mubazir, oleh karena itu tidak banyak sampai yang akan dihasilkan.
- Meningkatkan nilai gizi
Susu yang diolah menjadi keju dan yogurt sudah berbeda nilai gizinya. Begitu pula kedelai yang diolah menjadi tempe.(Lin)
Komentar atas PELATIHAN PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN KELOMPOK TANI LOHJINAWI DLINGO
Formulir Penulisan Komentar
Aplikasi Rubah Data KK Online
Aplikasi Cetak KTP Online
Kalender
Pengumuman
Mbangun Desa
TAUTAN
Sandigita IT Android Apps
Sandigita FM
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
