Kesenian
Administrator 10 April 2019 14:42:45 WIB
Kesenian dan Permainan rakyat
- Seni Pertunjukan dan Non Pertunjukan
No.
Nama Kelompok/ Sanggar
Jenis seni
Nama Ketua
Tanggal pendirian
Alamat
Pengalaman Pagelaran
1
Giriloji
Sendratari
Wahyu
05-04-2017
Desa Dlingo
- Pentas gelar budaya di lapangan Paseban Bantul
- Pentas acara Harmony Expo di Atrium Amplaz
- Pentas acara Greget Desa di Balai Desa Dlingo dengan peserta dr berbagai luar kota
- Pentas dalam acara Merti Dusun di Dusun Pakis
- Pentas dalam acara merti Desa di Desa Dlingo
- Pentas di acara tutup tahun di SMA N 1 Dlingo
2
Teater Alang-Alang
Teater
Haryono
14-06-2017
Pokoh II
- Pentas merti Dusun pokoh 2
- Lomba antar kecamatan di kampus ISI
3
Gendong Iromo
Gejok Lesung
Maryono
01- 01-2012
Pokoh II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas acara perpisahan KKN
- Pentas merti Desa
4
Maulidun Nabiyu SAW
Hadroh
Nuryadi
24-09-2013
Pokoh II
- Pentas acara pengajian selapanan sejak berdiri
- Pentas bersama kelompok hadroh se Kecamatan Dlingo dalam acara pengajian akbar setiap 3 bulan sekali
5
Makarti Budoyo
Paguyuban Reog
Kardiyo
1967
Pokoh II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas acara HUT RI di halaman Kantor Kecamatan Dlingo
6
Ngudi Aman
Ronda Thek-Thek
Sutar
07-08-1985
Pokoh II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Kirab kesenian di lapangan Trirenggo Bantul acara hari jadi Kabupaten
7
Krido Utomo
Karawitan
Nuryadi
2015
Pokoh II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
8
Sido Manunggal
Doger
Suji Kusmanto
09-10-2013
Pokoh II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
9
Mekar Sari
Gejok Lesung
Tini Sulistiawati
2010
Dlingo II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Lomba antar RT di Dusun Dlingo 1 tahun 2017
- Lomba antar RT di Dusun Dlingo 1 tahun 2018
10
Safinatunnajah
Hadroh
Rohmad Soleh
2005
Kebosungu II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas bersama kelompok hadroh se Kecamatan Dlingo dalam acara pengajian akbar setiap 3 bulan sekali
11
Annur
Sholawad Jawa
Komarudin
1995
Kebosungu II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
12
Wiji Iman
Hadroh
Ahmad Fauzi
5-07- 1998
Dlingo II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas bersama kelompok hadroh se Kecamatan Dlingo dalam acara pengajian akbar setiap 3 bulan sekali
13
Sabilal Muhtadin
Hadroh
Abdurohman
1995
Kebosungu I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas bersama kelompok hadroh se Kecamatan Dlingo dalam acara pengajian akbar setiap 3 bulan sekali
14
Turonggo Mudo Perwiro
Jathilan
Ginardi
1999
Dlingo I
- Pentas Merti Dusun Dlingo 1 tahun 2011-2018
- Pentas peringatan hari jadi Sultan di Mangunan tahun 2017
- Pentas peringatan hari Sumpah Pemuda di Trirenggo Bantul tahun 2017
- Pentas di TBY tahun 2017
- Pentas parade seni budayabnusantara di UMY acara event Nasional 2017
- Pentas gelar Potensi Budaya se Kecamatan di Balai desa Mangunan 2017
- Pentas lapanan pergantian bergodo jaga di Pakualaman 2016
- Pentas di Balai Budaya acara syawalan tahun 2016
- Pentas tanggapan di Gedangsari Gunung Kidul tahun 2015
- Pentas tanggapan di Wonogiri tahun 2018
15
Nurul Mustofa
Sholawat Rebana
Agus Purnomo
30-04- 2014
Pakis II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas dalam acara pengajian didusun pakis dan diluar dusun pakis
- Pentas tanggapan hajatan
16
Kudho Prakoso
Jathilan Kreasi
Jumbadi
1995
Pakis I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas tanggapan hajatan
17
Nurus Syabab
Hadroh
M.Arifudin
2005
Kebosungu I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas bersama kelompok hadroh se Kecamatan Dlingo dalam acara pengajian akbar setiap 3 bulan sekali
18
Al Muttaqin
Sholawat Jawa
Jumar
1986
Kebosungu I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
19
Al Miftah
Sholawatan
Munjari
kebosungu II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
20
Ihdina Sabila
Hadroh
Marwanto
10-01- 2000
Kebosungu II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas bersama kelompok hadroh se Kecamatan Dlingo dalam acara pengajian akbar setiap 3 bulan sekali
21
Lintang Songo
Sholawata (Genjringan)
Walidi
Koripan I & II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas dalam acara merti Desa Dlingo
22
Sholawat Maulud
Sholawatan
Rohmad
Koripan I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
23
Dono Roso
Sholawat
Juartinah
Koripan I & II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
24
Ngrekso Projo
Bergodo
Sugiasih
08-09-2010
Dlingo II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
25
Renggo Mudho Budoyo
Jathilan Kreasi
Suisni
2012
Pakis II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas diacara hajatan
- Pentas di acara merti Desa Dlingo
26
Elling Patine
Hadroh
Santoso
02-04- 2011
Pokoh I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas bersama kelompok hadroh se Kecamatan Dlingo dalam acara pengajian akbar setiap 3 bulan sekali
27
Giri Budaya
Ketoprak
Tugiran
Pokoh I & II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
28
Makarti Budoyo
Reog
Kardiyo
1967
Pokoh I & II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
29
Renggo Budoyo
Jathilan
Sakiyo
1970
Pakis II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
30
Laras Madyo
Sholawatan
Kawidi
1993
Pakis I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
31
Sholawat Maulud
Sholawatan
Ngadenan
1968
Pakis I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
32
Risma Nada
Qhosidah
Wasiman
1998
Pakis II
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas pada pengajian didusun dan diluar dusun
- Pentas diacara hajatan
33
Ngadhang Sarini
Angklung
Bapak Sardi
2012
Dlingo I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
34
Cahyo Budhoyo
Jathilan
Agus Triyanto
15-11- 2012
Dlingo II
(3) Pementasan perdana, di Dlingo II, tahun 2012
(4) Merti Dusun, di Dlingo II, tahun 2012
(5) Merti Dusun, di Dlingo II,tahun 2013
(6) Merti Dusun, di Dlingo II,tahun 2014
(7) Hajatan Khitanan, di Dlingo II,tahun 2015
(8) Hajatan Pernikahan, di Dlingo II,tahun 2016
(9) Gelar Budaya, di Balai Budaya Dlingo II ,tahun 2016
(10) Gelar Budaya, di Balai Budaya Dlingo II ,tahun 2017
(11) Hajatan Aqiqoh, di Dlingo II ,tahun 2017
(12) Partisipasi Merti Dusun, diDlingo I ,tahun 2017
(13) Merti Dusun, di Dlingo II ,tahun 2017
(14) Acara 17 Agustus, di Kecamatan Dlingo,tahun 2017
(15) Gelar Budaya, di Kecamatan Dlingo ,tahun 2017
(16) Partisipasi seminar Desa kreatif, di Pemkab Bantul ,tahun 2017
35
Lestari Muda Budaya
Kethoprak
Suprihanto
2011
Dlingo 1
- Pentas Merti Dusun tahun 2011-2018
- Pentas di Dusun Setopan tahun 2017
- Pentas Budaya di Balai Budaya tahun 2016
36
Citra Budaya Adi Luhung
Jathilan
Sangadi
2013
Pokoh 1
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas tanggapan hajatan
37
Muda Laras
Karawitan
Markus
2013
Dlingo I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas mengiringi kethoprak lestari muda budaya
- Pentas mengiringi sendratari giriloji
- Pentas mengiringi tari kreasi anak-anak
38
Waton Gumyak
Kolaborasi Musik Jawa
Puryanto
2015
Dlingo I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
39
Giri Laras
Karawitan
Noto
27-10- 2015
Pakis I
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
40
Giri Budaya
Karawitan
Tugiran
Pokoh 1
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
41
Mantep maju RT 1
Gejog lesung
Pokoh 1 RT 1
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Lomba antar RT di Dusun Dlingo 1 tahun 2017
42
Sido Makmur
Gejog Lesung
Pokoh 1 RT 2
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Lomba antar RT di Dusun Dlingo 1 tahun 2017
43
Krido Budaya
Gejog Lesung
Pokoh 1 RT 4
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Lomba antar RT di Dusun Dlingo 1 tahun 2017
42
Laras Swara
Panembromo
Supriyati
Dusun Dlingo 1
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Pentas Merti Desa Dlingo tahun 2016
- Pentas acara pencanangan Posbindu
42
Pawarti
Gejog Lesung
Siti Suparni
Dusun Pokoh 1
- Pentas merti dusun setiap tahun sejak berdiri
- Lomba antar RT di Dusun Dlingo 1 tahun 2017
- Lomba antar RT di Dusun Dlingo 1 tahun 2018
- Pentas di seboratu memberi suguhan kepada tamu Desa
- Permainan Rakyat (Permainan Tradisional)
No |
Nama Permainan |
Deskripsi Permainan |
Frekuensi Pelaksanaan Permainan |
Pelaku (anak-anak/ orang tua) |
1 |
Egrang |
Permainan ini dimainkan dengan cara menyiapkan Egrang. Menegakkan Egrang dan sedikit condong ke depan, Posisikan Egrang tidak sejajar. Salah satu kaki egrang harus di depan dan satunya di belakang.Mulai menginjakkan salah satu kaki pada pijakan Egrang diikuti kaki satunya. Mulai berjalan di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi seimbang. Jika merasa akan terjatuh, jatuhkan kaki di antara Egrang. Usahakan bermain di tempat yang luas |
|
|
2 |
Bakiak |
Cara menggunakannya adalah sepasang kaki dipakai kedalam sepasang bakiak. Cara memainkannya adalah kaki berjalan seperti biasa tapi memainkan bakiak itu kompak |
|
|
3 |
Benthik |
Permainan Benthik diawali dengan hongpimpa. Siapa yang menang, maka ia akan memperoleh giliran main yang pertama. Sementara itu, pihak yang kalah mau tidak mau harus jaga sang pemain memasang tongkat yang pendek di atas lubang luncur (luwokan) secara melintang. Lalu, tongkat ini harus didorong sekuat tenaga dengan bantuan tongkat panjang supaya dapat melambung sejauh mungkin. Dalam bahasa Jawa, ini disebut dengan istilah nyuthat |
|
|
4 |
Delikan/Apolo/Jet Jetan |
Anak-anak yang akan bermain melakukan hompipah terlebih dahulu untuk menentukan anak yang mendapat giliran jaga.. Anak yang jaga memejamkan mata atau menghadap ke tembok, pohon, atau apa saja yang membuatnya tidak dapat melihat gerakan temannya yang akan bersembunyi. |
|
|
5 |
Bedilan/Tulup/Pletokan |
Setelah senjata telah dibuat dan tim telah terbentuk, maka permainan siap untuk dimulai. Tetapi, kita harus mengetahui bagaimana cara menembak dengan pletokan. Peluru dimasukan dengan batang penolak (penyodok) sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak (penyodok). Peluru kedua ini mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi "pletok" dan peluru terlontar ± 5 meter dan relatif lurus. |
|
|
6 |
Congkak |
Untuk bermain congklak kedua pemain saling berhadapan, cara memulai permainannya dilakukan secara serentak. Cara bermain congklak dengan memasukkan butir congklak ke kampung masing-masing dan berjalan searah dengan jarum jam. Permainan terus dilanjutkan sampai butir yang terakhir yang ada di tangan masuk ke dalam kampung sendiri atau lawan, jika sudah begitu pemain sebaiknya berhenti. Kemudian lawan mengambil giliran dan melanjutkan hingga butirnya mati. Umpanya jika buah yang terakhir jatuh pada rumah sendiri, maka pemain dapat melanjutkan permainan dengan cara mengambil butir yang ada sebanyak-banyaknya dikampung sendiri.Sebaliknya jika butir berhenti di kampung lawan maka permainan kita sudah sampai disini saja.Setelah berakhir ronde pertama, setiap pemain mengisi rumahnya dengan butir yang ada di kakmpungnya, jika rumahnya tidak terisi maka itu di anggap terbakar. Rumah itu tidak bisa di isi pada ronde ini dan ronde selanjutnya sampai pihak lawan mengakui kekalahan. Diakhir ini adalah penentuan, butir congklak dari rumah masing-masing di hitung. Pemanang adalah pemain yang memiliki butir paling banyak. Jika jumlah butir kita dengan lawan sama, maka yang dihitung adalah rumah yang terbakar yang paling banyak itu adalah yang kalah. |
|
|
7 |
Bas-Basan |
Masing-masing prajurit bergerak maju untuk menyerang daerah lawan, dengan arah jalan ke depan, ke kanan, dan ke kiri, dan mundur, arahnya bebas tetapi hanya boleh satu langkahCara membunuh prajurit lawan dengan melompatinya, dan menempati tempat yang kosong. Prajurit yang dilompati berarti mati dan dikeluarkan dari daerah permainan dengan peraturan hanya boleh melompati satu prajurit, tidak boleh lebihJika yang dilompati adalah dam dengan warna senada, maka dam yang dilompati tidak “dimakan”, tetapi jika dam yang dilompati adalah dam berbeda warna (dam lawan) maka dam tersebut diambil (dimakan).
|
|
|
8 |
Jamuran |
Cara bermain Jamuran sangatlah sederhana. Diawali dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang harus jaga. Yang kalah hompimpa harus berada di lingkaran(boleh duduk boleh berdiri), lantas sisanya membuat lingkaran besar sambil bergandengan tangan dan menyanyikan lagu jamuran sambil bergoyang ke kiri dan ke kanan. Begini lagunya: Jamuran, jamuran, yo ge ge thok Jamur apa, jamur apa, yo ge ge thok Jamur payung ngrembuyung kaya lembayung Sira badhe jamur apa? Di beberapa daerah lirik jamuran ini ada sedikit yang berbeda namun nadanya tetap sama. |
|
|
9 |
Lompatan/Yeye |
Lompat tali merupakan permainan populer di kalangan anak perempuan, tapi karena keseruan saat memainkannya banyak juga anak laki-laki yang tertantang memainkan permainan ini. Permainan ini juga memiliki beberapa sebutan di tiap daerah, seperti yeye, tali merdeka, lompatan dan main karet. Permainan membutuhkan keterampilan khusus karena harus melompati tali yang terbuat dari jalinan karet gelang sepanjang 2 hingga 4 meter. Permainan ini dimainkan oleh minimal tiga orang, di mana dua orang adalah penjaga yang memegangi kedua ujung karet dan sisanya adalah orang yang berayun di antara karet yang diputar atau melompat melewati karet yang dipegang laksana tiang. Ada pula pemain yang harus berayun di atas karet yang tegak dan tidak berputar. Selain itu mungkin masih banyak lagi varian dalam memainkan permainan karet atau lompat tali |
|
|
10 |
Gasingan |
Mainan gasing terbuat dari kayu keras. Potongan kayu ini kemudian dikikis dan dibentuk sehingga membentuk seperti gasing. Agar bisa diputar, gasing membutuhkan bantuan tali untuk memutar dengan cepat. Tali gasing yang dipilih tali yang kuat dan tidak mudah terputus. Ukuran tali gangsing bervariasi, tergantung ukuran tangan pemakaian. Biasanya panjang tali yang digunakan adalah 1 meter |
|
|
11 |
Jongjing/Engklek |
Permainan ini membutuhkan petak yang nantinya dijadikan sebagai permainan. Peraturan permainan menyesuaikan bentuk petak yang ada. Permainan ini dimainkan oleh 3 atau lebih pemain. Pemenang ialah yang memiliki banyak petak, setelah melewati tahapan permainan. Permainan ini membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Permainan ini juga menggunakan satu kaki di setiap petak yang akan dilalui kecuali yang terdapat dua petak. Pemenang ialah yang memiliki banyak petak, setelah melewati tahapan permainan. Permainan ini membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Permainan ini juga menggunakan satu kaki di setiap petak yang akan dilalui kecuali yang terdapat dua petak. |
|
|
12 |
Gobag Sodor |
Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap. Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”. Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal. |
|
|
13 |
Boi Boinan |
Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 4-5 pemain. Permainan ini menggunakan alat pecahan genting yang nantinya akan disusun ke atas dengan jumlah 7-10 pecahan. Selain pecahan genting bola kasti juga menjadi alat dalam permainan ini, jika tidak ada biasa diakali dengan membuat bola yang terbuat dari kertas yang di buat seperti bentuk bola dan diikat dengan karet gelang. Tip pertama bertugas sebagai penyusun pecahan genting dan tim kedua bertugas sebagai penghancur genting dengan cara melemparkan bola kasti. Permainan berawal dari tim penghancur genting melemparkan bolanya ke arah susunan genting dengan cara di gelindingkan. Jika susunan genting hancur maka tim penyusun bertugas menyusun kembali genting, sambil menghindari bola yang terus dilemparkan ke arahnya. Jika pemain terkena bola maka gugur dan jika pemain dari tim penghancur tidak mengenai sasaran genting maka akan gugur juga. Permainan berakhir jika susunan genting kembali tersusun atau pemain yang berada di satu tim gugur semua. Setelah itu tugas kelompok ditukar atau bergantian.
|
|
|
14 |
Gatheng |
Cara bermain gatheng pertama-tama adalah menyiapkan lima batu kecil. Membuat peraturan untuk bermain nanti. Membuat bats atau garis supaya ketika bermain nanti batu kecil tidak keluar dari garis. Jika keluar berarti harus kalah atau lawan yang harus bermain. Untuk menentukan orang yang bermain terlebih dahulu lakukan hompipa atau pingsut. Kemudian pemain yang menang berarti bermain pertama. Batu kecil diambil satu-satu terlebih dahulu. Lalu diambil dua dan seterusnya sampai sampai mengambil batu kecil lima. Semua batu kecil dilemparkan ke atas dan ditangkap dengan tangan membalik ke bawah, lalu dilemparkan lagi dan ditangkap lagi dengan tangan teplek. Atau disebut mencari sabin (mencari sawah). Dapat diulangi dan dijumlahkan sampai jumlahnya sama dengan target yang sudah ditentukan tadi. Lalu dihitung batu kecil yang sudah ditangkap. |
|
|
12 |
Dhelikan |
Anak-anak yang akan bermain melakukan hompipah terlebih dahulu untuk menentukan anak yang mendapat giliran jaga. Anak yang jaga memejamkan mata atau menghadap ke tembok, pohon, atau apa saja yang membuatnya tidak dapat melihat gerakan temannya yang akan bersembunyi. Tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda-beda untuk setiap daerah. Ada yang menyebutnya benteng, hong, bon, atau inglo. Anak yang jaga menghitung 1 sampai 10 atau sesuai kesepakatan. Selama anak yang jaga menghitung, anak-anak lain yang ikut dalam permainan mencari tempat persembunyian. Setelah menyebutkan hitungan terakhir, misalnya 10, anak yang jaga segera bergerak mencari tempat persembunyian teman-temannya. Jika anak yang jaga telah menemukan satu anak, maka ia harus segera berlari ke benteng (tempat jaga) sambil menyebutkan nama teman yang ditemukannya itu. Jika anak yang jaga hanya menyebutkan nama teman yang ditemukannya itu tanpa menepuk yang menjadi tempat jaga tadi atau hanya menepuk tanpa menyebutkan nama temannya, maka ia dianggap kalah dan kembali jaga. Demikian pula ketika anak yang disebutkan namanya tersebut lebih dahulu sampai ke benteng dan menyentuh benteng, anak yang jaga harus kembali jaga. Jika pemain jaga terlalu penakut, biasanya ia lebih banyak menuggu benteng atau disebut tunggu “brok”. |
|
|
Aplikasi Rubah Data KK Online
Aplikasi Cetak KTP Online
Kalender
Pengumuman
Mbangun Desa
TAUTAN
Sandigita IT Android Apps
Sandigita FM
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
