Kalurahan Dlingo

DLINGOWORO (4/9) - Dalam rangka mengoptimalkan kwalitas pelayanan publik di tingkat Desa maka Pemerintah Kabupaten Bantul telah memfasilitasi Pemerintah Desa untuk menerapkan aplikasi Sistem Informasi Desa sejak tahun 2014. Dengan hal ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bantul, mengundang Lurah se Kabupaten untuk melakukan presentasi. Adapun kehadirannya sesuai jadwal masing-masing Desa. Bertepatan hari Selasa 4 September 2018, sesuai dengan jadwal presentasi Desa Dlingo. Bersamaan dengan Desa Terong, Desa Imogiri, Desa Wukirsari dan Desa Karangtalun, di ruang Rapat Bidang Pemsosbud lantai 3 Bappeda Bantul.

Dari masing-masing Desa telah menampilkan power point sebagai bahan presentasi mengenai SID yang sudah dikelolanya. Setelah presentasi dari masing-masing Desa dilanjutkan pembahasan dan diskusi mengenai kendala, masalah dan pemanfaatan SID di Desa. Dari 5 Desa ternyata memiliki kendala yang sama yaitu SDM bagi pengelola.

Dari Pemdes, Ibu Nanik menyampaikan bahwa, “ Dalam pengelolaan SID ini memang perlu energy yang luar biasa karena tidak mudah dalam pengelolaannya, apalagi jika dukungannya dari Pemerintah Desa kurang. Terutama dianggaran, anggaran memang penting namun dari Pemkab tidak menargetkan harus sekian jumlahnya namun semua sesuai kemampuan Desa untuk memfasilitasinya. Jika sudah dianggarkan maka SK Lurah ini juga penting, SK wajib ada. Pelayanan masyarakat harus sudah menggunakan SID, ini semua berlaku untuk 75 Desa se Kabupaten Bantul. Ucapnya.”

Dari Diskominfo, Bapak Abu Nufais, “ SID semua sudah sudah terintegrasi dengan Disdukcapil yaitu data SIAK, khusus untuk pelayanan persuratan. Akan ditambah mengenai form surat, seperti surat tugas, dispo dll. Kominfo akan mengadakan bimtek untuk pengelolaan SID, akan dimulai tanggal 5 September 2018, bertahap dengan 3 angkatan, 1 angkatan 25 Desa. Apabila Desa menginginkan bimtek jurnalistik maka bisa mengajukan surat permohonan ke Diskominfo. Ucapnya.”

Bapak Mujahid Amrudin, “ Mengharapkan dari 75 Desa dalam pelayanan masyarakat harus sudah menggunakan SID. SID harus dimanfaatkan untuk pembangunan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dimasing-masing Desa. Dan juga SID ini digunakan sebagai media promosi mengenai potensi yang ada di Desa, baik itu potensi wisata, kuliner, kerajinan, produk unggulan dan sebagainya. Harapan kami semua dapat terekspos di SID. Tuturnya.”(Lin)