Kalurahan Dlingo

YOGYAKARTA (DLINGOWORO)- 26/10. Penanggulangan  kemiskinan  masih menjadi  isu strategis  pernerintah,  baik pernerintah pusat maupun daerah. Berbagai program kemiskinan masih terus diupayakan oleh pernerintah, namun belum rnernbenkan dampak yang signifikan terhadap  peningkatan  kualitas  hidup  masyarakat  miskin.  Berdasarkan  data  Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014, jumlah penduduk miskin DIY masih sebesar 14,55%. Angka tersebut  turun sebesar 0,48%  dan September  tahun 2013 sebesar 15,03% dan masih berada di atas rata-rata nasional yakni 11, 25% dan menduduki perinqkat 10 besar propinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi.

 Dengan kondisi kemiskinan tersebut, tentunya  menjadi pekenaan rumah yang tidak mudah.  Dan hasil anallsls  IDEA ada  sejumlah  persoalan  yang  membuat  program penanggulangan  kemiskinan di DIY belum optimal diantaranya:  1) Adanya persoalan pendataan   yang   tidak   partisipatif   dan   pemutakhiran   data   yang   lamban   serta ketiadaan satu data kemiskinan yang diintervensi oleh program dari kabupaten/kota, propinsi   dan   nasional,   2)   Program   penanggulangan    kemiskinan   yang   kurang transparan   dan  masyarakat   tidak  memiliki  akses   terhadap   data  dan  informasi program  penanggulangan   kemiskinan  tersebut,  3)  Tidak  adanya  sistem  layanan aduan yang terhubung secara langsung dengan perbaikan data dan program penanggulangan  kemiskinan.

Menjadi bagian dari kegiatan Idea Yogyakarta Desa Dlingo mengikuti kegiatan workshop Monitoring Program yang dilaksanakan di Hotel Santika Yogyakarta 26-27 Oktober 2017. Hadir dalam kegiatan tersebut Kades Dlingo Bahrun Wardoyo menyadari data tentang kemiskinan masih sangat rancu dengan berbagai kendala. untuk itu beliau berharap dengan mengikuti workshop ini Desa Dlingo mampu berbenah dalam penggunaan data kemiskinan.